Sunday, September 20, 2015

JASA PENGEPAKAN BARANG - PINDAHAN RUMAH


 
Bagaimana mengemas barang saat pindah rumah?


Pindahan rumah dan mengemas barang tentunya kegiatan yang tak bisa dipisahkan. Terkadang proses pindahan rumah dan mengemas barang bisa menjadi hal yang menyebalkan. Bagaimana tidak, Kita dituntut untuk mengemasi barang-barang yang jumlahnya begitu banyakke tempat yang baru. Selain melelahkan, kegiatan pindahan rumah juga akan menguras emosi karena banyak barang yang harus dipilih sesuai kegunaan, dengan begitu banyak pekerjaan yang sudah menanti. untuk itu ada beberapa cara yang mudah dalam proses pindahan rumah yang harus dilakukan pada saat pengemasan barang, diantaranya yaitu memasukan barang-barang yang belum atau jarang terpakai.


Dalam proses pindahan rumah yang harus dikemasi terlebih dahulu adalah barang-barang yang jarang di pakai,
misalnya baju, buku, peralatan masak dan yang lainnya. Dengan begitu akan lebih cepat untuk mengemasi barang-barang yang lainnya.
Dalam hal pengemasan barang, harus mempunyai banyak kardus atau tempat- tempat yang akan digunakan untuk menyimpan sementara barang-barang yang akan dipindahkan ke rumah baru. Tempatkanlah barang-barang sesuai dengan namanya, seperti kotak untuk pakaian. Jangan lupa juga untuk memberi label pada kotak-
kotak tersebut. Hal ini akan memudahkan untuk menemukan dan menata sewaktu pindah ke tempat yang baru.
Sebelum memulai untuk pindahan rumah, sebaiknya pastikan ukuran ruangan di tempat yang baru.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa semua perabot dapat masuk dengan leluasa, sehingga perabot tersebut akan terhindar dari lecet atau tergores.
Akan lebih baik untuk pindahan rumah ketika Anda mempunyai waktu luang, misalnya akhir pekan. Usahakan untuk pindahan rumah pada waktu pagi hari, hal ini akan membuat waktu Anda lebih panjang untuk membawa barang-barang yang berat.
Itulah beberapa cara yang bisa dilakukkan ketika akan melakukan pindahan rumah berupa pengemasan barang. Harus memastikan ruangan dan waktu yang dimiliki agar memudahkan dalam proses pindahan rumah. Sehingga, proses pindahan rumah akan lebih cepat selesai.
Jadi bagi Anda yang sudah merencanakan pindahan rumah, jangan khawatir akan kerepotan dalam mengurus pindahan rumah. Kami jasa pindahan rumah siap membantu Anda. Bisa menghubungi nomer 021-74639335.

Tips Mengepak Barang Untuk Pindahan Rumah


(notes di facebook pada 18 Februari 2011)
Pindah rumah? Pasti repot! Membereskan barang, memasukkannya ke dalam kardus, sampai di rumah baru, harus membongkar dan membereskannya kembali…wahhh…capek! Belum lagi harus membagi waktu untuk  mengurus si kecil. Mungkin untuk sementara  anaknya ‘dicuekin’ dulu, karena orangtuanya sibuk beres2. Kalau punya asisten atau saudara yang membantu sih ga masalah. Tapi kalau tidak? Ga kebayang… Karena itu, ada baiknya mengepak barang  diatur dengan rapi supaya memudahkan ketika membongkarnya kembali. Juga supaya barang2 yang dibawa pindahan tidak rusak. 

Berikut adalah tips mengepak barang berdasarkan pengalaman pribadi saya:
1.       Dahulukan memasukan barang2 yang  jarang atau belum dipakai (misalnya: buku, baju, peralatan masak dll, yang jarang dipakai). Singkirkan barang2 yang sudah tidak diperlukan lagi. Kalau sudah jelek, bisa dibuang. Kalau masih bagus, bisa disumbangkan (mis: baju yang sudah sempit bisa dikasihkan ke pembantu). Bila perlu, menjual perabotan rumah tangga yang tidak memungkinkan untuk dibawa pindah (mis: lemari kaca, barang pecahbelah dll).
2.       Mengisi dus sesuai jenis barang (mis: dus baju anak, alat mandi, buku, dll).
3.       Memberi label dan nomor di setiap dus, lalu mencatat isinya di buku notes (mis: dus no.1 isi baju anak, dus no.2 isi buku, dst). Label nomor ditempel di keempat sisi dus dan diatas dus. Tujuannya: dalam keadaan tertumpuk, kita akan mudah untuk mencari dus nomor ttu, mempermudah proses pengiriman barang, dan mengetahui berapa jumlah dus yang diangkut. Juga saat tiba di rumah baru, akan memudahkan kita untuk membongkar dus yang mana sesuai barang yang lebih dulu akan digunakan.
4.       Menutup dus dengan lakban secara rapi dan kuat. Gunakan lakban warna coklat (yg warna bening kurang lengket menurut saya). Lakban dasar dus dgn rapat (lihat foto). Tutup dus dgn rapat seperti cara diatas.
5.       Memberi tanda pada dus berisi barang elektronik dan pecah-belah. Sebaiknya menggunakan warna yg mencolok. Misalnya spidol merah, supaya jelas terlihat. Tandai:  “AWAS PECAH!” untuk tv dan barang pecahbelah . Tandai: “HATI-HATI!” agar diangkut dengan hati-hati. Tandai : “ ATAS!” di atas dus, supaya dus tidak ditaruh terbalik.
Cara memasukkan barang ke dalam dus:
1.       Periksa kondisi dus. Pilih yang masih bagus dan kokoh. Jangan robek atau banyak somplaknya. Tidak dianjurkan menggunakan dus bekas mi instan, kecuali untuk pindahan jarak dekat tanpa jasa ekspedisi angkut barang.
2.       Bersihkan dus. Terutama bagian dalamnya. Gunakan lap agak basah (jangan basah, nanti benyek dusnya). Keringkan denan diangin-anginkan atau dijemur.
3.       Alasi dus dengan koran terlebih dahulu.
4.       Lebih bagus lagi bila alasnya dari plastik. Kantung plastik ukuran sedang bisa digunting untuk mendapatkan plastik ukuran lebar. Gunanya untuk menahan rembesan air seandainya dus kehujanan atau berada di tempat yg lembab.
5.       Masukkan barang2, lalu padatkan. Jangan sampai ada ruangan kosong. Ruang kosong membuat isi dus saling berbenturan saat proses pengangkutan dan bisa merusak barang.
6.       Untuk mengisi kekosongan, masukan jenis barang lain yang lebih ringan dan fleksibel untuk diselipkan. Misalnya: celah kosong disumpal gulungan baju.
7.       Ratakan barang2, jangan sampai ada yang menyembul. Tutup dengan koran lalu lapisan plastic di paling atas.
8.       Segel dengan lakban.
Cara mengepak jenis barang tertentu:
1.       Buku
·         Taruh buku ukuran lebar di dasar kardus, buku terkecil di paling atas.
·         Selipkan buku pada sela-sela yg masih kosong.
·         Bila banyak buku yang berukuran tebal, jangan dikumpulkan semua dalam 1 dus. Sebaiknya dibagi ke dus lain. Tujuannya agar beban dus tidak terlalu berat dan mencegah dus tidak jebol.
·         Jangan penuhi seluruh kardus dgn buku (kecuali untuk dus indomie).
·         Sisakan ruang sepertiga atau seperaempat bagian untuk diisi barang2 lain. Bisa baju, kaleng berisi alat2 tulis atau benda ringan lainnya yg tidak mudah pecah.
2. Baju
·         Bedakan dus baju untuk setiap anggota keluarga.
·         Lipat baju dgn rapi.
·         Tumpuk di dasar dus, padatkan.
·         Isi ruang kosong dus oleh baju yg dipadatkan dgn cara digulung
·         Dus isi baju sebaiknya disisipi perabotan pecahbelah, supaya tidak pecah karna guncangan saat proses pengangkutan barang
3.    Pecah belah : piring, mangkok, gelas, pigura foto, pajangan, cermin, dsb
·         Bungkus satu persatu dgn koran
·         Jangan memasukkan barang jenis ini dalm satu dus (kecuali pindahan jarak dekat)
·         Masukkan dengan menyelipkannya disela-sela baju, selimut, atau seprai
·         Jangan menaruhnya di bagian di dasar, dipinggir dan di atas kardus. Tetap berada di tengah, diantara tumpukan baju
4.    Tv, komputer dan peralatan elektronik lainnya
·         Kemas dalam dusnya masing2
·         Bila dusnya terlanjur dibuang, terpaksa cari dus lain.
·         Bila tidak ada samasekali, bungkus dengan seprai lalu ikat tali rapia
·         Tv atau monitor komputer  tanpa dus: setelah ‘dikemul’ seprai atau selimut, ikat bantal untuk melindungi layar kacanya
·         Benda elektonik berharga ukuran kecil sebaiknya tidak ikut didalam kardus. Khawatir hilang dan ada yang mengambil
·         Masukan dus atau alat elektronik yg sdh dibungkes tadi disela-sela pakaian.
·         Bisa disisipkan di dus isi buku, bila benda elektroniknya ringan
5. Peralatan masak
·      Pisahkan antara alat masak yang jarang dipakai dan yang sering dipakai
·      Yang sering dipakai dipak terlebih dahulu
·      Yang masih atau sering dipakai dipak terakhir, saat menjelang berangkat dan sudah tidak ada aktivitas memasak lagi (ya ealah, mo pindah ko masak mulu)
·      Masukan ke dalam kantong plastik sesuai jenisnya
·      Agar isi dus tidak ‘koclak’, bisa diganjal dengan serbet, lap dapur atau taplak meja
·      Untuk panci dan wajan ukuran besar: taruh di bagian tengah kardus. Jangan di bagian samping dan atas (kalau tidak, trust me…bakalan penyok deh)
·      Isilah panci dengan benda2 kecil
6.    Kompor dan tabung gas
·   Jika pindahan jarak jauh, kompor harus dimasukkan ke dalam dus.
·   Jka pindahan jarak dekat, kompor bisa dibawa langsung tanpa dipak
·   Lepaskan tiap bagian kompor (kecuali selang, biar ga repot masang lagi).
·         Bungkus dengan koran. Taruh di dasar dus. Penuhi dus dengan benda2 ringan seperti peralatan masak dari plastik
·         Kosongkan tabung gas. Bila masih ada isinya, tawarkan pada penjual gas dekat rumah untuk menukarnya dengan tabung kosong. Pasti ga bakal ditolak (wong dia yang untung, dapet isi gas gratis)
·         Tabung gas tidak perlu dipak ke dalam kardus (berat!)
7.    Bumbu dapur
·         Lebih baik disumbangkan saja bila pindahan jarak jauh
·         Bila dibawa, segel masing2 dalam kantung plastik. Bila tumpah, isinya tidak akan mengotori barang yang lain.
8.  Peralatan mandi
·   Pisahkan antara alat mandi yang jarang dipakai dan yang sering dipakai.
·   Yang sering dipakai dipak terlebih dahulu.
·   Yang masih atau sering dipakai dipak terakhir.
·   Kalau cuma sabun mandi batangan sih, ya ga usah dibawa juga.
·   Masukkan ke dalam kantong plastik.
9.    Benda2 berisi cairan
·   Misalnya : shampo, lotion, minyak goreng, kecap, cairan pengepel lantai dsb.
·   Bungkus masing2 dengan plastik.
·   Bila pindahan jarak jauh: sumbangkan saja
10.Ember, bak mandi bayi, baskom dan benda plastik ukuran besar lainnya
·         Jika pindahan jarak dekat, tidak perlu dimasukkan ke dus.
·         Jika pindahan jarak jauh, yam mau ga mau mesti cari dus ukuran besar sekali.
·         Gabungkan semuanya dalam satu dus. Beri tanda khusus “AWAS PECAH!”
·         Tidak perlu memadatkan isi dus, karena ukurannya sudah lumayan besar .
11.Pot tanaman
·      Bungkus tiap pot dengan kantung plastik, cukup bagian potnya saja, jangan pohonnya, nanti bisa patah kalau pohonya tertutup plastik.
·      Jika pindahan jarak jauh: mending sumbangin tetangga aja deh. Ga bisa masuk dus!
·      Diangkut paling terakhir di truk, dan diturunkan paling duluan.
12.Rak piring, tempat handuk, jemuran baju dan sejenisnya
·         Lipat dan bongkar. Ikat dengan tali. Bisa dengan lakban bening. Jangan lakban coklat, karna warnanya akan membekas saat dibuka.
·         Bila pindahan jarak jauh: sebaiknya disumbangkan saja.
13.Gorden
·         Copot 2-3 hari sebelum pindahan.
·         Pengganti gorden adalah dengan menempelkan koran di jendela (masih kelihatan sih bayang2nya kalau malam). Tutup lagi dengan seprai atau kain gendongan bayi yang dipaku.
·         Lepas kain saat hendak berangkat. Kecuali jika ingin ditinggal ya tidak usah.
14.Mainan anak
·         Seleksi mainan yang tidak terpakai untuk disumbangkan atau dibuang.
·          Inilah yg terakhir dipak! Kenapa? Saat pindahan, kalau tidak bisa bermain karena mainannya sudah dipak, anak bisa rewel lho! Apalagi situasi rumah yang berubah jadi kosong membuat anak bingung mau main apa. Makanya mainan sebaiknya disegel paling terakhir.

Demikian tips dari saya. Sebenarnya tidak seluruhnya saya jelaskan disini. Masih banyak hal-hal kecil yang tak kalah penting. Tapi tidak akan saya jelaskan, karena hal2 penting tersebut hanya berlaku untuk keluarga ‘gipsy’ seperti kami. Setelah 7 kali pindahan rumah dalam waktu 9 tahun, saya merasa perlu membuat tulisan ini. Supaya saat kami akan pindah lagi, tulisan ini bisa mengingatkan saya. Semoga bermanfaat
Harga jasa  pengepakan barang Rp.500.000/m3 – wooden box
Proses pindahan rumah, kantor, apartemen, pabrik, gudang, ataupun kost terkadang untuk kebanyakan orang menjadi moment paling merepotkan dan membuat strees. Dengan adanya penyedia Jasa Pindahan Rumah, Kantor, Apartemen, Gudang / Moving Service pelanggan tidak perlu khawatir lagi dengan perencanaan pindahan anda. Jasa Pindahan Caraka Mover akan membantu mengatur semua keperluan pelanggan mulai dari material packing, pengepakan, transportasi, sampai dengan reposisi. Dengan layanan crew profesional dan senyum keramahan disetiap pengerjaan akan membuat proses pindahan menjadi sangat ringan.Kami Caraka Mover, memahami bahwa setiap Pemindahan berbeda. Itu sebabnya Caraka Mover sedikit berbeda dari Moving service / Jasa Pindahan lainnya dengan layanan yang inovatif, ramah, Jujur dan solusi, yang disesuaikan kebutuhan setiap pelanggan.
Apakah Anda memerlukan layanan lengkap Moving Service atau hanya uluran tangan, Caraka Mover akan membuat Pindahan pelanggan bebas stres, dengan harga terjangkau dan Pelayanan Memuaskan. Kami Melayani Jasa pindahan Rumah / Kantor : Jakarta-Bandung / Jakarta-Semarang / Jakarta-Jogja / Jakarta-Surabaya /Jakarta-Bali / Jakarta-Lombok /Jakarta-Balikpapan /Jakarta-Samarinda dan beberapa daerah lainnya Serta Ke Negara Lain
Layanan Jasa :
- Jasa Pindahan rumah,Apartemen, Gudang, Kantor, Pabrik
- Layanan Sudah Termasuk : Packing service, Material packaging, Men power (Bongkar muat barang) & Reposisi
- Jasa Packing/Pengepakan (Packing Service) : Mesin, Alat Berat, Barang rumah tangga
- Jasa Penyimpanan Dokumen dan Barang (Storage Gudang)
- Jasa Pemindahan Brankas dan alat berat Lainnya (Speial Handling)
- Jasa Relokasi mesin dan alat alat pabrik
Hubungi Kami :
Hotline : (021)-93737890
Hp : 087839557766
Kunjungi Website :
Kenapa kita harus menggunakan Perusahaan Jasa Pindahan?
Ketika kita ingin pindah ke satu tempat yang baru atau mungkin hanya pindah beberapa meter dari rumah kita sekarang atau mungkin pindah ke luar kota dan bahkan pula pindah ke luar negeri, akan timbul beberapa masalah yang harus kita hadapi. Diantaranya bagaimana cara kita memindahkan perabotan kita atau alat alat kantor kita ke tempat yang baru tersebut ?
Sebetulnya bisa saja kita meminta bantuan orang - orang di sekitar yang kita kenal atau mungkin juga karyawan kita sendiri. Tapi pastilah tidak semudah itu, di samping kesibukan yang menjadi kendala, resiko kerusakan barang terutama jenis pecah belah menjadi kekhawatiran terbesar bagi kita tentunya. Belum lagi kesulitan pada saat meletakkan kembali barang - barang tersebut ke dalam ruangan yang baru nantinya.
Disinilah fungsi sebuah Perusahaan Jasa Pindahan atau Movers Company di perlukan. Bagi kita yang tidak ingin repot untuk harus meluangkan waktu, tenaga dan pikiran pada saat kita ingin pindah rumah ataupun kantor tentu saja dapat memanfaatkan jasa perusahaan ini. Kita cukup menghubungi perusahaan tersebut dan segala sesuatu akan segera di selesaikan tanpa perlu menyita banyak waktu dan tenaga kita tentunya.
Prosedur Moving Service / Jasa Pindahan :
SURVEY : Untuk mengetahui jumlah atau kapasitas volume barang yang akan dipindahkan, Caraka Mover akan mengirimkan surveyor untuk mengestimasi volume barang-barang costumer serta menghitung penggunaan material packing yang akan digunakan demi keselamatan dan keamanan setiap barang-barang pelanggan / costumer dan mengestimasi penggunaan armada sebagai bahan pertimbangan harga yang akan diajukan.
PACKING : Proses packing adalah hal terpenting dalam sebuah pemindahan, agar menjaga dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan prosedur standar Internasional dan tenaga profesional dalam bidangnya, kami dapat menjamin proses pemindahan akan berjalan sesuai dengan keinginan agar menjadi kepuasan tersendiri bagi para pelanggan / Costumer.
LOADING-UNLOADING : Teknik pengangkutan atau penataan barang di kendaraan / truck tidaklah kalah penting, karena memerlukan pengalaman dan kredibiltas serta memilki tanggung jawab yang tinggi dari tenaga kerja yang telah menjalani pelatihan serta bimbingan
REPOSISI / PENATAAN : Penataan akan disesuaikan dengan keinginan pelanggan / costumer, guna melengkapi keseluruhan jasa dan memberikan kepuasan kepada seluruh pelanggan / costumer Caraka Mover. Proses penataan akan terus berjalan sampai dengan pelanggaan / costumer menyatakan selesai.
PEMBERSIHAN : Setelah melakukan proses Unpacking dan penataan tentunya akan banyak menyisakan banyak sampah material packing, Caraka Crew akan melakukan pembersihan dan penyisiran sebagai bukti bahwa kami mendahulukan kepuasan Pelanggan-pelanggan kami.
Tip Aman pengiriman barang , Cara pengirman barang lewat laut, standar perhitungan kubikasi
April 11, 2013   Pengiriman laut, trucking   No comments
Pengiriman barang tergantung pada tujuan pengiriman apakah pengiriman dalam negri maupun pengiriman ke luar negri.
Terdapat beberapa dokumen yang diperlukan untuk suatu pengiriman barang, diantaranya : Shipping Instruction (SI), Invoice, Packing List, Airwaybill.
1. Shipping Instruction adalah perintah pengapalan dari pengirim barang kepada perusahaan freight forwarder.
Terjadinya transaksi di tandai dengan adanya Shipping Instruction ( SI ). SI ini memuat antara lain : nama dan alamat pengirim, nama dan alamat penerima, keterangan barang, dan jumlah barang.
2. Invoice adalah dokumen yang memuat data-data barang kiriman berisi harga barang.
3. Packing List adalah dokumen yang memuat dat-data barang kiriman yang berisi jenis barang, berat, ukuran, dan jumlah barang.
4. Airwaybill adalah surat jalan yang disediakan oleh penyedia jasa pengiriman, isinya berupa nama dan alamat pengirim, nama dan alamat penerima, jumlah berat, tanggal transaksi, tanda tangan pengirim, dan penyedia jasa.
Dokument diatas wajib ada untuk setiap pengiriman, khususnya untuk barang non dokumen atau paket. Tetapi ada juga untuk kiriman tertentu dibutuhkan dokumen tambahan seperti copy SIUP, copy NPWP, MSDS ( untuk barang yang tergolong cairan/unsur berbahaya ), Sertifikat Fumigasi ( untuk barang yang berasal dari kayu ), Sertifikat Karantina ( untuk pengiriman buah-buahan ), Sertifikat POM ( untuk makanan ), dan dokumen lainnya yang dibutuhkan sesuai dengan jenis barang yang akan di kirim.
Biasanya kelengkapan dokumen diatas untuk pengiriman ke luar negri dan dalam partai besar (cargo).
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangan oleh jasa pengiriman barang maupun pengirim barang (shipper) untuk melaksanakan pengiriman, berikut yang bisa dijadikan salah satu pertimbangan dalam proses pengiriman barang:
Packing
Packing adalah suatu wadah atau tempat dibagian luar barang yang digunakan untuk melindungi isi barang yang akan dikirim.
Jenis-jenis packing bervariasi tergantung dari isi barang yang akan dikirim. Packing bisa berupa box karton, palet kayu/triplek, plastik, maupun sterofoam.
Jenis packing mapun kekuatan packing sangat mempengaruhi apakah barang anda bisa selamat tiba tanpa kerusakan yang berarti.
Dalam proses packing ini perlu dilihat beberapa hal: jenis barang (pecah belah, cairan, makanan, dan sebagainya) beberapa ekspedisi tidak mau mengangkut barang pecah belah jika packing yang kita buat tidak kuat. Untuk pecah belah biasanya dilakukan packing tambahan berupa packing kayu. Tentu hal ini akan berpengaruh terhadap harga packingnya.
Perlu di-ingat dalam proses pengiriman barang akan banyak dilakukan proses handling, mulai dari barang di ambil di tempat anda, di gudang ekspedisi, pada saat dimuat di kendaraan (truk) atau pada saat proses pemuatan di pesawat maupun setelah barang tiba di tujuan. Semakin banyak handling yang dilakukan maka semakin besar juga resiko kerusakan barang. Jadi jenis packing akan mempengaruhi barang tersebut rusak atau tidakdi tempat tujuan.
Packing ini berlaku untuk pengiriman melalui udara, darat, maupun laut.
Pengiriman melalui udara
Jika anda mengirim barang melalui udara, sebaiknya tanyakan dulu ke perusahaan pengiriman barang tersebut seberapa besar / berat barang yang diperbolehkan naik melalui udara.
Karena untuk tujuan-tujuan tertentu kita tidak boleh mengirim berat barang lebih dari jumlah yang ditentukan.
Misal hanya dibatasi per koli (box) cuma 150 kg saja. Lebih dari 150 kg harus dibagi menjadi 2 koli. Hal ini dikarenakan memang aturan dari standar penerbangan.
Atau berat per koli (box) dibatasi hanya 75 kg, melebihi berat per koli anda akan dikenakan biaya tambahan dari airline karena melebihi kapasitas berat yang seharusnya. biaya tambahan kelebihan berat ini antara 25% sampai dengan 100%, hal itu tergantung pada berat kiriman per koli.
Begitu juga dengan dimensi/ukuran barang, dikhawatirkan barang yang akan anda kirim melebihi pintu masuk pesawat, sehingga barang kiriman anda tidak bisa masuk bagasi pesawat. untuk ukuran dimensi pesawat komersial P : 150 cm , L : 75 cm , T : 80 cm , jika kiriman anda melebihi ukuran tersebut, kiriman anda harus menggunakan pesawat khusus, namanya pesawat cargo.
Pengiriman melalui darat
Pengiriman melalui darat bisa menggunakan kereta, truk atau bis dan juga saat ini ada yang menyediakan “wagon bus” dimana bentuknya seperti bis tetapi hanya untuk angkut barang saja.
Carilah perusahaan ekspedisi yang mempunyai jasa pengiriman yang sudah terjadwal mengenai pengiriman barang setiap hari-nya. Memang cukup sulit mengetahui apakah suatu perusahaan ekspedisi itu mempunyai jadwal yang tetap atau tidak. Banyak juga perusahaan ekspedisi yang menunggu memberangkatkan barang sampai mereka mendapatkan muatan penuh baru berangkat. Jadi tidak heran jika ekspedisi A bisa kirim 1 hari untuk tujuan Jakarta – Semarang, sementara ekspedisi B bisa sampai 3 hari bahkan 1 minggu.
Jika muatan kiriman anda banyak dan harus dimuat dalam 1 truk, maka sebaiknya anda charter saja truk tersebut. Ini lebih aman karena barang tidak naik dan turun antara tempat anda, gudang ekspedisi dan tempat tujuan. Sebagai contoh perusahaan mebel di Cirebon hampir selalu mengirim barang mereka dalam 1 truk besar untuk dikirim ke setiap pelanggan mereka di luar kota.
Jika muatan kiriman anda tidak terlalu banyak, misalnya hanya ada 5 koli dan berat tidak sampai 500 kg, sementara anda tidak tergesa-gesa untuk waktu pengiriman, dan sedikit menghemat biaya pengiriman karena tidak harus menyewa 1 truk, maka anda bisa menggunakan konsul barang atau penggabungan barang dengan barang kiriman milik orang/perusahaan lain dalam 1 truk.
Pengiriman melalui laut
Jika muatan anda banyak (misal 20 – 25 m3) sebaiknya anda booking saja 1 container 20 feet. Atau booking 1 truk dimana nantinya truk tersebut akan langsung naik keatas kapal. Jika muatan barang yang akan dikirik sedikit memang mau tidak mau barang anda harus digabung dengan barang-barang lain.
Cara mengirim barang/cargo via Aircraft

Dalam article ini, saya ingin membagikan bagaimana Cara Mengirimkan Barang/Cargo via Aircraft.

Sebelum saya menjelaskan bagaimana cara mengirimkan barang/cargo via Aircraft, saya ingin menjelaskan apa yang dimaksud dengan pengiriman barang/cargo.
Cargo
Cargo adalah suatu barang yang dikirimkan melalui darat, udara atau laut yang memiliki peraturan yang berlaku dengan surat-surat/document yang terkait dalam hukum. untuk lebih lengkapnya kita ambil contoh pengiriman barang/cargo via Aircraft, 
Didalam pengiriman barang/cargo via Aircraft, pengirim/shipper harus memiliki beberapa document yaitu 

AWB (Air Way Bill)
          Yaitu Document yang didalamnya berisi tentang beberapa aspek penting untuk syarat pengiriman barang via Aircraft, Berikut adalah beberapa komponen dalam AWB :

  1. No. reservasi barang, 
  2. Nama pengirim (shipper), 
  3. Nama penerima (consignee), 
  4. Nama Agent, 
  5. Peraturan dalam pengiriman barang, 
  6. Airport of departure, 
  7. Airport of destination, 
  8. Three later code untuk airport of destination, 
  9. Tanggal and nomer flight, 
  10. Currency, 
  11. Pieces (jumlah barang)
  12. Gross weight
  13. Chargeable weight (volume (PxLxT) barang lebih besar dari pada berat barang dengan hitungan peraturan penerbangan)
  14. Rate (harga dari penerbangan per kg/chargeable)
  15. Total Harga
  16. Commodity
  17. Other charges
  18. Signature of shipper or Agent
  19. Total Harga + Other Charges (total prepaid)
  20. Tanggal issued
PTI (Pemberitahuan Tentang Isi)
          Yaitu Document yang menerangkan tentang isi dalam barang yang ingin dikirim dan identitas pengirim agar dapat diketahui petugas penerima/petugas Acceptance tanpa membuka/membongkar barang tersebut. Berikut adalah komponen-komponen yang ada di Pemberitahuan Tentang Isi :
  1. Nama, Alamat, Identitas Pengirim
  2. Penjelasan bahwa barang diserahkan kepada Penerbangan dengan tujuan dan no. AWB yang telah ditentukan (contoh tujuan : JOG , No.AWB : 07021233)
  3. Isi Barang (Jumlah, Satuan, Penjelasan Isi Barang, Berat KG)
  4. Penjelasan Peraturan Penerbangan jika yang diterangkan salah
  5. Tanda Tangan dan Nama Jelas Pengirim
CSC (Consignment Security Certificate)
         Yaitu Document yang menerangkan bahwa barang tersebut telah di X-Ray oleh petugas bandara (biasanya petugas bandara yang meng- X-Ray barang adalah dari bagian Regulated Agent) dan diperbolehkan barang tersebut dikirim melalui udara/Aircraft. 
Berikut adalah komponen-komponen yang ada di Consigment Security Certificate :
  1. Nomer CSC (contoh 027-48426)
  2. Tanggal Issued CSC 
  3. Identitas Consignor (name, company, Adress, phone/fax)
  4. Commodity barang
  5. Airlines (perusahaan penerbangan yang akan mengirimkan barang)
  6. Route ( CGK - MDC )
  7. Quantity (jumlah pieces)
  8. Weight (dalam kg)
  9. Special Code
  10. No. AWB/SMU
  11. Tanda Tangan Regulated Agent 
Itu adalah Komponen-komponen penting yang harus dilengkapi jika ingin mengirimkan barang/cargo via Aircraft.

Dalam Pengiriman Barang/Cargo via Aircraft memiliki beberapa jenis barang yang harus diperhatikan. yang mana dari situ, peraturan pengiriman barangnya berbeda-beda, berikut adalah jenis-jenis barang yang bisa dikirim :
  1. Dangerous Goods
  2. Live Animal
  3. Live Fish
  4. Alat Elektronik Berharga
  5. Jenazah
  6. Barang Berharga
  7. Tumbuhan Hidup
Dangerous Goods

Yaitu barang-barang berbahaya yang dapat merusak, menimbulkan penyakit atau bahkan dapat memberikan efek samping terhadap lingkungannya. barang-barang seperti ini harus memiliki penanganan yang khusus dan harus ditanggulangi secara cepat. Dalam penyediaan documentnya, Dangerous Goods harus di sertakan dengan Shipper Declared (yaitu document yang berisi deklarasi/ pemberitahuan tentang spesifikasi komponen barang berbahaya yang ingin dikirim.



Berikut ini adalah beberapa komponen penting dalam Shipper Declaration :
1. No. UN (United National) yang diambil dari peraturan IATA (International Air Transport Association)
2. Propper Shipping Name (Nama Dangerous Goods Tersebut)
3. Class or Division (termasuk kedalam Class or Division apa Dangerous Goods yang akan dikirim)
4. Packing Group (Packing/Kemasan yang harus dibuat untuk Dangerous Goods yang akan dikirim)
5. Quantity and Type of Packing (Jumlah Barang dan Berat, Serta Type kemasan apa yang dipakai)
6. Packing Instruction (Peraturan Kemasan yang membahas tentang berapa max. n min. berat yang ada dalam 1 packing, Penge-Testan dalam kemasan, Apa saja yang diperlukan jika packing bermasalah)
7. Autorization (Peraturan yang diterapkan oleh perusahaan penerbangan)

Example Checklist To Dangerous Goods

Checklist To Dangerous Goods adalah sebuah document yang fungsinya untuk mengkoreksi apakah barang Dangerous Goods sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku atau belum.

Life Animal, Live Fish dan Tumbuhan Hidup

Untuk pengiriman Life Animal, Live Fish dan Tumbuhan Hidup, pengirim harus memiliki document karantina yang menyatakan bahwa barang yang akan dikirim bebas dari pada penyakit, dan steril dari benda apapun dan diizinkan oleh petugas untuk bisa diangkut kedalam pesawat.
Untuk Hewan dan Produk Hewan
A.  Persyaratan Umum Karantina Hewan
1. Dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan/Sanitasi oleh pejabat yang berwenang dari negara
    asal/daerah asal.
2. Melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan.

3. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina hewan di tempat pemasukan atau tempat
    pengeluaran untuk keperluan tindakan karantina.
B. Untuk Prosedur pengiriman dan persyaratan teknis Ekspor dan Impor barang

Untuk Persyaratan Umum tentang Karantina Tumbuhan 
Lihat disini
Jenazah

Untuk Pengiriman jenazah menggunakan Aircraft/pesawat Udara, pengirim diharuskan memiliki document untuk memuat ke pesawat udara, (AWB, PTI), surat kematian dari dokter, surat dari kepolisian, dan lain-lain, untuk lebih jelasnya bisa dilihat dibawah sini. 

No comments:

Post a Comment