Dalam proses pindahan rumah yang harus dikemasi terlebih dahulu adalah barang-barang yang jarang di pakai,
misalnya baju, buku, peralatan masak
dan yang lainnya. Dengan begitu akan lebih cepat untuk mengemasi barang-barang
yang lainnya.
Dalam hal pengemasan barang, harus
mempunyai banyak kardus atau tempat- tempat yang akan digunakan untuk menyimpan
sementara barang-barang yang akan dipindahkan ke rumah baru. Tempatkanlah
barang-barang sesuai dengan namanya, seperti kotak untuk pakaian. Jangan lupa
juga untuk memberi label pada kotak-
kotak tersebut. Hal ini akan memudahkan untuk menemukan dan menata sewaktu pindah ke tempat yang baru.
kotak tersebut. Hal ini akan memudahkan untuk menemukan dan menata sewaktu pindah ke tempat yang baru.
Hal tersebut dilakukan untuk
memastikan bahwa semua perabot dapat masuk dengan leluasa, sehingga perabot
tersebut akan terhindar dari lecet atau tergores.
Akan lebih baik untuk pindahan rumah
ketika Anda mempunyai waktu luang, misalnya akhir pekan. Usahakan untuk
pindahan rumah pada waktu pagi hari, hal ini akan membuat waktu Anda lebih
panjang untuk membawa barang-barang yang berat.
Itulah beberapa cara yang bisa
dilakukkan ketika akan melakukan pindahan rumah berupa pengemasan barang. Harus
memastikan ruangan dan waktu yang dimiliki agar memudahkan dalam proses
pindahan rumah. Sehingga, proses pindahan rumah akan lebih cepat selesai.
Jadi bagi Anda yang sudah
merencanakan pindahan rumah, jangan khawatir akan kerepotan dalam mengurus
pindahan rumah. Kami jasa pindahan rumah siap membantu Anda. Bisa menghubungi
nomer 021-74639335.
Tips
Mengepak Barang Untuk Pindahan Rumah
(notes di facebook pada 18 Februari 2011)
Pindah rumah? Pasti repot!
Membereskan barang, memasukkannya ke dalam kardus, sampai di rumah baru, harus
membongkar dan membereskannya kembali…wahhh…capek! Belum lagi harus membagi
waktu untuk mengurus si kecil. Mungkin untuk sementara anaknya
‘dicuekin’ dulu, karena orangtuanya sibuk beres2. Kalau punya asisten atau
saudara yang membantu sih ga masalah. Tapi kalau tidak? Ga kebayang… Karena
itu, ada baiknya mengepak barang diatur dengan rapi supaya memudahkan
ketika membongkarnya kembali. Juga supaya barang2 yang dibawa pindahan tidak
rusak.
Berikut adalah tips mengepak barang
berdasarkan pengalaman pribadi saya:
1. Dahulukan memasukan barang2 yang jarang atau belum
dipakai (misalnya: buku, baju, peralatan masak dll, yang jarang dipakai).
Singkirkan barang2 yang sudah tidak diperlukan lagi. Kalau sudah jelek, bisa
dibuang. Kalau masih bagus, bisa disumbangkan (mis: baju yang sudah sempit bisa
dikasihkan ke pembantu). Bila perlu, menjual perabotan rumah tangga yang tidak
memungkinkan untuk dibawa pindah (mis: lemari kaca, barang pecahbelah dll).
2. Mengisi dus sesuai jenis barang (mis: dus baju anak, alat
mandi, buku, dll).
3. Memberi label dan nomor di setiap dus, lalu mencatat isinya
di buku notes (mis: dus no.1 isi baju anak, dus no.2 isi buku, dst). Label
nomor ditempel di keempat sisi dus dan diatas dus. Tujuannya: dalam keadaan
tertumpuk, kita akan mudah untuk mencari dus nomor ttu, mempermudah proses
pengiriman barang, dan mengetahui berapa jumlah dus yang diangkut. Juga saat
tiba di rumah baru, akan memudahkan kita untuk membongkar dus yang mana sesuai
barang yang lebih dulu akan digunakan.
4. Menutup dus dengan lakban secara rapi dan kuat. Gunakan
lakban warna coklat (yg warna bening kurang lengket menurut saya). Lakban dasar
dus dgn rapat (lihat foto). Tutup dus dgn rapat seperti cara diatas.
5. Memberi tanda pada dus berisi barang elektronik dan
pecah-belah. Sebaiknya menggunakan warna yg mencolok. Misalnya spidol merah,
supaya jelas terlihat. Tandai: “AWAS PECAH!” untuk tv dan barang
pecahbelah . Tandai: “HATI-HATI!” agar diangkut dengan hati-hati. Tandai : “
ATAS!” di atas dus, supaya dus tidak ditaruh terbalik.
Cara memasukkan barang ke dalam dus:
1. Periksa kondisi dus. Pilih yang masih bagus dan kokoh.
Jangan robek atau banyak somplaknya. Tidak dianjurkan menggunakan dus bekas mi
instan, kecuali untuk pindahan jarak dekat tanpa jasa ekspedisi angkut barang.
2. Bersihkan dus. Terutama bagian dalamnya. Gunakan lap agak
basah (jangan basah, nanti benyek dusnya). Keringkan denan diangin-anginkan
atau dijemur.
3. Alasi dus dengan koran terlebih dahulu.
4. Lebih bagus lagi bila alasnya dari plastik. Kantung plastik
ukuran sedang bisa digunting untuk mendapatkan plastik ukuran lebar. Gunanya
untuk menahan rembesan air seandainya dus kehujanan atau berada di tempat yg
lembab.
5. Masukkan barang2, lalu padatkan. Jangan sampai ada ruangan
kosong. Ruang kosong membuat isi dus saling berbenturan saat proses
pengangkutan dan bisa merusak barang.
6. Untuk mengisi kekosongan, masukan jenis barang lain yang
lebih ringan dan fleksibel untuk diselipkan. Misalnya: celah kosong disumpal
gulungan baju.
7. Ratakan barang2, jangan sampai ada yang menyembul. Tutup
dengan koran lalu lapisan plastic di paling atas.
8. Segel dengan lakban.
Cara mengepak jenis barang tertentu:
1. Buku
· Taruh buku ukuran lebar di dasar kardus, buku terkecil di
paling atas.
· Selipkan buku pada sela-sela yg masih kosong.
· Bila banyak buku yang berukuran tebal, jangan dikumpulkan
semua dalam 1 dus. Sebaiknya dibagi ke dus lain. Tujuannya agar beban dus tidak
terlalu berat dan mencegah dus tidak jebol.
· Jangan penuhi seluruh kardus dgn buku (kecuali untuk dus
indomie).
· Sisakan ruang sepertiga atau seperaempat bagian untuk diisi
barang2 lain. Bisa baju, kaleng berisi alat2 tulis atau benda ringan lainnya yg
tidak mudah pecah.
2. Baju
· Bedakan dus baju untuk setiap anggota keluarga.
· Lipat baju dgn rapi.
· Tumpuk di dasar dus, padatkan.
· Isi ruang kosong dus oleh baju yg dipadatkan dgn cara
digulung
· Dus isi baju sebaiknya disisipi perabotan pecahbelah, supaya
tidak pecah karna guncangan saat proses pengangkutan barang
3. Pecah
belah : piring, mangkok, gelas, pigura foto, pajangan, cermin, dsb
· Bungkus satu persatu dgn koran
· Jangan memasukkan barang jenis ini dalm satu dus (kecuali
pindahan jarak dekat)
· Masukkan dengan menyelipkannya disela-sela baju, selimut,
atau seprai
· Jangan menaruhnya di bagian di dasar, dipinggir dan di atas
kardus. Tetap berada di tengah, diantara tumpukan baju
4. Tv,
komputer dan peralatan elektronik lainnya
· Kemas dalam dusnya masing2
· Bila dusnya terlanjur dibuang, terpaksa cari dus lain.
· Bila tidak ada samasekali, bungkus dengan seprai lalu ikat
tali rapia
· Tv atau monitor komputer tanpa dus: setelah ‘dikemul’
seprai atau selimut, ikat bantal untuk melindungi layar kacanya
· Benda elektonik berharga ukuran kecil sebaiknya tidak ikut
didalam kardus. Khawatir hilang dan ada yang mengambil
· Masukan dus atau alat elektronik yg sdh dibungkes tadi
disela-sela pakaian.
· Bisa disisipkan di dus isi buku, bila benda elektroniknya
ringan
5. Peralatan masak
· Pisahkan antara alat masak yang jarang dipakai dan yang
sering dipakai
· Yang sering dipakai dipak terlebih dahulu
· Yang masih atau sering dipakai dipak terakhir, saat
menjelang berangkat dan sudah tidak ada aktivitas memasak lagi (ya ealah, mo
pindah ko masak mulu)
· Masukan ke dalam kantong plastik sesuai jenisnya
· Agar isi dus tidak ‘koclak’, bisa diganjal dengan serbet,
lap dapur atau taplak meja
· Untuk panci dan wajan ukuran besar: taruh di bagian tengah
kardus. Jangan di bagian samping dan atas (kalau tidak, trust me…bakalan penyok
deh)
· Isilah panci dengan benda2 kecil
6. Kompor
dan tabung gas
· Jika
pindahan jarak jauh, kompor harus dimasukkan ke dalam dus.
· Jka
pindahan jarak dekat, kompor bisa dibawa langsung tanpa dipak
· Lepaskan
tiap bagian kompor (kecuali selang, biar ga repot masang lagi).
· Bungkus dengan koran. Taruh di dasar dus. Penuhi dus dengan
benda2 ringan seperti peralatan masak dari plastik
· Kosongkan tabung gas. Bila masih ada isinya, tawarkan pada
penjual gas dekat rumah untuk menukarnya dengan tabung kosong. Pasti ga bakal
ditolak (wong dia yang untung, dapet isi gas gratis)
· Tabung gas tidak perlu dipak ke dalam kardus (berat!)
7. Bumbu
dapur
· Lebih baik disumbangkan saja bila pindahan jarak jauh
· Bila dibawa, segel masing2 dalam kantung plastik. Bila
tumpah, isinya tidak akan mengotori barang yang lain.
8. Peralatan
mandi
· Pisahkan
antara alat mandi yang jarang dipakai dan yang sering dipakai.
· Yang
sering dipakai dipak terlebih dahulu.
· Yang
masih atau sering dipakai dipak terakhir.
· Kalau
cuma sabun mandi batangan sih, ya ga usah dibawa juga.
· Masukkan
ke dalam kantong plastik.
9. Benda2
berisi cairan
· Misalnya
: shampo, lotion, minyak goreng, kecap, cairan pengepel lantai dsb.
· Bungkus
masing2 dengan plastik.
· Bila
pindahan jarak jauh: sumbangkan saja
10.Ember,
bak mandi bayi, baskom dan benda plastik ukuran besar lainnya
· Jika pindahan jarak dekat, tidak perlu dimasukkan ke dus.
· Jika pindahan jarak jauh, yam mau ga mau mesti cari dus
ukuran besar sekali.
· Gabungkan semuanya dalam satu dus. Beri tanda khusus “AWAS
PECAH!”
· Tidak perlu memadatkan isi dus, karena ukurannya sudah
lumayan besar .
11.Pot
tanaman
· Bungkus tiap pot dengan kantung plastik, cukup bagian potnya
saja, jangan pohonnya, nanti bisa patah kalau pohonya tertutup plastik.
· Jika pindahan jarak jauh: mending sumbangin tetangga aja
deh. Ga bisa masuk dus!
· Diangkut paling terakhir di truk, dan diturunkan paling
duluan.
12.Rak
piring, tempat handuk, jemuran baju dan sejenisnya
· Lipat dan bongkar. Ikat dengan tali. Bisa dengan lakban
bening. Jangan lakban coklat, karna warnanya akan membekas saat dibuka.
· Bila pindahan jarak jauh: sebaiknya disumbangkan saja.
13.Gorden
· Copot 2-3 hari sebelum pindahan.
· Pengganti gorden adalah dengan menempelkan koran di jendela
(masih kelihatan sih bayang2nya kalau malam). Tutup lagi dengan seprai atau
kain gendongan bayi yang dipaku.
· Lepas kain saat hendak berangkat. Kecuali jika ingin
ditinggal ya tidak usah.
14.Mainan
anak
· Seleksi mainan yang tidak terpakai untuk disumbangkan atau dibuang.
· Inilah
yg terakhir dipak! Kenapa? Saat pindahan, kalau tidak bisa bermain karena
mainannya sudah dipak, anak bisa rewel lho! Apalagi situasi rumah yang berubah
jadi kosong membuat anak bingung mau main apa. Makanya mainan sebaiknya disegel
paling terakhir.
Demikian tips dari saya. Sebenarnya
tidak seluruhnya saya jelaskan disini. Masih banyak hal-hal kecil yang tak
kalah penting. Tapi tidak akan saya jelaskan, karena hal2 penting tersebut
hanya berlaku untuk keluarga ‘gipsy’ seperti kami. Setelah 7 kali pindahan
rumah dalam waktu 9 tahun, saya merasa perlu membuat tulisan ini. Supaya saat
kami akan pindah lagi, tulisan ini bisa mengingatkan saya. Semoga bermanfaat
Harga jasa
pengepakan barang Rp.500.000/m3 – wooden box
Proses
pindahan rumah, kantor, apartemen, pabrik, gudang, ataupun kost terkadang untuk
kebanyakan orang menjadi moment paling merepotkan dan membuat strees. Dengan
adanya penyedia Jasa Pindahan Rumah, Kantor, Apartemen, Gudang / Moving Service
pelanggan tidak perlu khawatir lagi dengan perencanaan pindahan anda. Jasa
Pindahan Caraka Mover akan membantu mengatur semua keperluan pelanggan mulai
dari material packing, pengepakan, transportasi, sampai dengan reposisi. Dengan
layanan crew profesional dan senyum keramahan disetiap pengerjaan akan membuat
proses pindahan menjadi sangat ringan.Kami Caraka Mover, memahami bahwa setiap
Pemindahan berbeda. Itu sebabnya Caraka Mover sedikit berbeda dari Moving
service / Jasa Pindahan lainnya dengan layanan yang inovatif, ramah, Jujur dan
solusi, yang disesuaikan kebutuhan setiap pelanggan.
Apakah
Anda memerlukan layanan lengkap Moving Service atau hanya uluran tangan, Caraka
Mover akan membuat Pindahan pelanggan bebas stres, dengan harga terjangkau dan
Pelayanan Memuaskan. Kami Melayani Jasa pindahan Rumah / Kantor : Jakarta-Bandung
/ Jakarta-Semarang / Jakarta-Jogja / Jakarta-Surabaya /Jakarta-Bali /
Jakarta-Lombok /Jakarta-Balikpapan /Jakarta-Samarinda dan beberapa daerah
lainnya Serta Ke Negara Lain
Layanan
Jasa :
-
Jasa Pindahan rumah,Apartemen, Gudang, Kantor, Pabrik
-
Layanan Sudah Termasuk : Packing service, Material packaging, Men power
(Bongkar muat barang) & Reposisi
-
Jasa Packing/Pengepakan (Packing Service) : Mesin, Alat Berat, Barang rumah
tangga
-
Jasa Penyimpanan Dokumen dan Barang (Storage Gudang)
-
Jasa Pemindahan Brankas dan alat berat Lainnya (Speial Handling)
-
Jasa Relokasi mesin dan alat alat pabrik
Hubungi
Kami :
Hotline
: (021)-93737890
Hp
: 087839557766
Email
: ridwan_ckmindonesia@yahoo.com
Kunjungi
Website :
Kenapa
kita harus menggunakan Perusahaan Jasa Pindahan?
Ketika
kita ingin pindah ke satu tempat yang baru atau mungkin hanya pindah beberapa
meter dari rumah kita sekarang atau mungkin pindah ke luar kota dan bahkan pula
pindah ke luar negeri, akan timbul beberapa masalah yang harus kita hadapi.
Diantaranya bagaimana cara kita memindahkan perabotan kita atau alat alat
kantor kita ke tempat yang baru tersebut ?
Sebetulnya
bisa saja kita meminta bantuan orang - orang di sekitar yang kita kenal atau
mungkin juga karyawan kita sendiri. Tapi pastilah tidak semudah itu, di samping
kesibukan yang menjadi kendala, resiko kerusakan barang terutama jenis pecah
belah menjadi kekhawatiran terbesar bagi kita tentunya. Belum lagi kesulitan
pada saat meletakkan kembali barang - barang tersebut ke dalam ruangan yang
baru nantinya.
Disinilah
fungsi sebuah Perusahaan Jasa Pindahan atau Movers Company di perlukan. Bagi
kita yang tidak ingin repot untuk harus meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
pada saat kita ingin pindah rumah ataupun kantor tentu saja dapat memanfaatkan
jasa perusahaan ini. Kita cukup menghubungi perusahaan tersebut dan segala
sesuatu akan segera di selesaikan tanpa perlu menyita banyak waktu dan tenaga
kita tentunya.
Prosedur
Moving Service / Jasa Pindahan :
SURVEY
: Untuk mengetahui jumlah atau kapasitas volume barang yang akan
dipindahkan, Caraka Mover akan mengirimkan surveyor untuk mengestimasi volume
barang-barang costumer serta menghitung penggunaan material packing yang akan
digunakan demi keselamatan dan keamanan setiap barang-barang pelanggan /
costumer dan mengestimasi penggunaan armada sebagai bahan pertimbangan harga
yang akan diajukan.
PACKING
: Proses packing adalah hal terpenting dalam sebuah pemindahan,
agar menjaga dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan prosedur
standar Internasional dan tenaga profesional dalam bidangnya, kami dapat
menjamin proses pemindahan akan berjalan sesuai dengan keinginan agar menjadi
kepuasan tersendiri bagi para pelanggan / Costumer.
LOADING-UNLOADING
: Teknik pengangkutan atau penataan barang di kendaraan / truck
tidaklah kalah penting, karena memerlukan pengalaman dan kredibiltas serta
memilki tanggung jawab yang tinggi dari tenaga kerja yang telah menjalani pelatihan
serta bimbingan
REPOSISI
/ PENATAAN : Penataan akan disesuaikan dengan keinginan
pelanggan / costumer, guna melengkapi keseluruhan jasa dan memberikan kepuasan
kepada seluruh pelanggan / costumer Caraka Mover. Proses penataan akan terus
berjalan sampai dengan pelanggaan / costumer menyatakan selesai.
PEMBERSIHAN
: Setelah melakukan proses Unpacking dan penataan tentunya akan
banyak menyisakan banyak sampah material packing, Caraka Crew akan melakukan
pembersihan dan penyisiran sebagai bukti bahwa kami mendahulukan kepuasan
Pelanggan-pelanggan kami.
Tip
Aman pengiriman barang , Cara pengirman barang lewat laut, standar perhitungan
kubikasi
April 11, 2013 Pengiriman laut, trucking No
comments
Pengiriman barang tergantung pada
tujuan pengiriman apakah pengiriman dalam negri maupun pengiriman ke luar
negri.
Terdapat beberapa dokumen yang
diperlukan untuk suatu pengiriman barang, diantaranya : Shipping Instruction
(SI), Invoice, Packing List, Airwaybill.
1. Shipping Instruction adalah
perintah pengapalan dari pengirim barang kepada perusahaan freight forwarder.
Terjadinya transaksi di tandai
dengan adanya Shipping Instruction ( SI ). SI ini memuat antara lain : nama dan
alamat pengirim, nama dan alamat penerima, keterangan barang, dan jumlah
barang.
2. Invoice adalah dokumen yang
memuat data-data barang kiriman berisi harga barang.
3. Packing List adalah dokumen yang
memuat dat-data barang kiriman yang berisi jenis barang, berat, ukuran, dan
jumlah barang.
4. Airwaybill adalah surat jalan
yang disediakan oleh penyedia jasa pengiriman, isinya berupa nama dan alamat
pengirim, nama dan alamat penerima, jumlah berat, tanggal transaksi, tanda tangan
pengirim, dan penyedia jasa.
Dokument diatas wajib ada untuk
setiap pengiriman, khususnya untuk barang non dokumen atau paket. Tetapi ada
juga untuk kiriman tertentu dibutuhkan dokumen tambahan seperti copy SIUP, copy
NPWP, MSDS ( untuk barang yang tergolong cairan/unsur berbahaya ), Sertifikat
Fumigasi ( untuk barang yang berasal dari kayu ), Sertifikat Karantina ( untuk
pengiriman buah-buahan ), Sertifikat POM ( untuk makanan ), dan dokumen lainnya
yang dibutuhkan sesuai dengan jenis barang yang akan di kirim.
Biasanya kelengkapan dokumen diatas
untuk pengiriman ke luar negri dan dalam partai besar (cargo).
Ada beberapa hal yang harus
dipertimbangan oleh jasa pengiriman barang maupun pengirim barang (shipper)
untuk melaksanakan pengiriman, berikut yang bisa dijadikan salah satu
pertimbangan dalam proses pengiriman barang:
Packing
Packing adalah suatu wadah atau
tempat dibagian luar barang yang digunakan untuk melindungi isi barang yang
akan dikirim.
Jenis-jenis packing bervariasi
tergantung dari isi barang yang akan dikirim. Packing bisa berupa box karton,
palet kayu/triplek, plastik, maupun sterofoam.
Jenis packing mapun kekuatan packing
sangat mempengaruhi apakah barang anda bisa selamat tiba tanpa kerusakan yang
berarti.
Dalam proses packing ini perlu
dilihat beberapa hal: jenis barang (pecah belah, cairan, makanan, dan
sebagainya) beberapa ekspedisi tidak mau mengangkut barang pecah belah jika
packing yang kita buat tidak kuat. Untuk pecah belah biasanya dilakukan packing
tambahan berupa packing kayu. Tentu hal ini akan berpengaruh terhadap harga
packingnya.
Perlu di-ingat dalam proses
pengiriman barang akan banyak dilakukan proses handling, mulai dari barang di
ambil di tempat anda, di gudang ekspedisi, pada saat dimuat di kendaraan (truk)
atau pada saat proses pemuatan di pesawat maupun setelah barang tiba di tujuan.
Semakin banyak handling yang dilakukan maka semakin besar juga resiko kerusakan
barang. Jadi jenis packing akan mempengaruhi barang tersebut rusak atau tidakdi
tempat tujuan.
Packing ini berlaku untuk pengiriman
melalui udara, darat, maupun laut.
Pengiriman melalui udara
Jika anda mengirim barang melalui
udara, sebaiknya tanyakan dulu ke perusahaan pengiriman barang tersebut
seberapa besar / berat barang yang diperbolehkan naik melalui udara.
Karena untuk tujuan-tujuan tertentu
kita tidak boleh mengirim berat barang lebih dari jumlah yang ditentukan.
Misal hanya dibatasi per koli (box)
cuma 150 kg saja. Lebih dari 150 kg harus dibagi menjadi 2 koli. Hal ini
dikarenakan memang aturan dari standar penerbangan.
Atau berat per koli (box) dibatasi
hanya 75 kg, melebihi berat per koli anda akan dikenakan biaya tambahan dari
airline karena melebihi kapasitas berat yang seharusnya. biaya tambahan
kelebihan berat ini antara 25% sampai dengan 100%, hal itu tergantung pada
berat kiriman per koli.
Begitu juga dengan dimensi/ukuran
barang, dikhawatirkan barang yang akan anda kirim melebihi pintu masuk pesawat,
sehingga barang kiriman anda tidak bisa masuk bagasi pesawat. untuk ukuran
dimensi pesawat komersial P : 150 cm , L : 75 cm , T : 80 cm , jika kiriman
anda melebihi ukuran tersebut, kiriman anda harus menggunakan pesawat khusus,
namanya pesawat cargo.
Pengiriman melalui darat
Pengiriman melalui darat bisa
menggunakan kereta, truk atau bis dan juga saat ini ada yang menyediakan “wagon
bus” dimana bentuknya seperti bis tetapi hanya untuk angkut barang saja.
Carilah perusahaan ekspedisi yang
mempunyai jasa pengiriman yang sudah terjadwal mengenai pengiriman barang
setiap hari-nya. Memang cukup sulit mengetahui apakah suatu perusahaan
ekspedisi itu mempunyai jadwal yang tetap atau tidak. Banyak juga perusahaan
ekspedisi yang menunggu memberangkatkan barang sampai mereka mendapatkan muatan
penuh baru berangkat. Jadi tidak heran jika ekspedisi A bisa kirim 1 hari untuk
tujuan Jakarta – Semarang, sementara ekspedisi B bisa sampai 3 hari bahkan 1
minggu.
Jika muatan kiriman anda banyak dan
harus dimuat dalam 1 truk, maka sebaiknya anda charter saja truk tersebut. Ini
lebih aman karena barang tidak naik dan turun antara tempat anda, gudang
ekspedisi dan tempat tujuan. Sebagai contoh perusahaan mebel di Cirebon hampir
selalu mengirim barang mereka dalam 1 truk besar untuk dikirim ke setiap
pelanggan mereka di luar kota.
Jika muatan kiriman anda tidak
terlalu banyak, misalnya hanya ada 5 koli dan berat tidak sampai 500 kg,
sementara anda tidak tergesa-gesa untuk waktu pengiriman, dan sedikit menghemat
biaya pengiriman karena tidak harus menyewa 1 truk, maka anda bisa menggunakan
konsul barang atau penggabungan barang dengan barang kiriman milik
orang/perusahaan lain dalam 1 truk.
Pengiriman melalui laut
Jika muatan anda banyak (misal 20 –
25 m3) sebaiknya anda booking saja 1 container 20 feet. Atau booking 1 truk
dimana nantinya truk tersebut akan langsung naik keatas kapal. Jika muatan
barang yang akan dikirik sedikit memang mau tidak mau barang anda harus
digabung dengan barang-barang lain.
Cara
mengirim barang/cargo via Aircraft
Dalam article ini, saya ingin membagikan bagaimana Cara Mengirimkan Barang/Cargo via Aircraft.
Sebelum
saya menjelaskan bagaimana cara mengirimkan barang/cargo via Aircraft, saya
ingin menjelaskan apa yang dimaksud dengan pengiriman barang/cargo.
Cargo
Cargo
adalah suatu barang yang dikirimkan melalui darat, udara atau laut yang
memiliki peraturan yang berlaku dengan surat-surat/document yang terkait dalam
hukum. untuk lebih lengkapnya kita ambil contoh pengiriman barang/cargo via
Aircraft,
Didalam
pengiriman barang/cargo via Aircraft, pengirim/shipper harus memiliki beberapa
document yaitu
AWB (Air Way Bill)
Yaitu Document yang didalamnya berisi tentang beberapa aspek penting untuk
syarat pengiriman barang via Aircraft, Berikut adalah beberapa komponen dalam
AWB :
- No. reservasi barang,
- Nama pengirim (shipper),
- Nama penerima (consignee),
- Nama Agent,
- Peraturan dalam pengiriman barang,
- Airport of departure,
- Airport of destination,
- Three later code untuk airport of destination,
- Tanggal and nomer flight,
- Currency,
- Pieces (jumlah barang)
- Gross weight
- Chargeable weight (volume (PxLxT) barang lebih besar dari pada berat barang dengan hitungan peraturan penerbangan)
- Rate (harga dari penerbangan per kg/chargeable)
- Total Harga
- Commodity
- Other charges
- Signature of shipper or Agent
- Total Harga + Other Charges (total prepaid)
- Tanggal issued
PTI (Pemberitahuan Tentang Isi)
Yaitu Document yang menerangkan tentang isi dalam barang yang ingin dikirim dan
identitas pengirim agar dapat diketahui petugas penerima/petugas Acceptance
tanpa membuka/membongkar barang tersebut. Berikut adalah komponen-komponen yang
ada di Pemberitahuan Tentang Isi :
- Nama, Alamat, Identitas Pengirim
- Penjelasan bahwa barang diserahkan kepada Penerbangan dengan tujuan dan no. AWB yang telah ditentukan (contoh tujuan : JOG , No.AWB : 07021233)
- Isi Barang (Jumlah, Satuan, Penjelasan Isi Barang, Berat KG)
- Penjelasan Peraturan Penerbangan jika yang diterangkan salah
- Tanda Tangan dan Nama Jelas Pengirim
CSC (Consignment Security
Certificate)
Yaitu Document yang menerangkan bahwa barang
tersebut telah di X-Ray oleh petugas bandara (biasanya petugas bandara yang
meng- X-Ray barang adalah dari bagian Regulated Agent) dan diperbolehkan barang
tersebut dikirim melalui udara/Aircraft.
Berikut adalah komponen-komponen
yang ada di Consigment Security Certificate :
- Nomer CSC (contoh 027-48426)
- Tanggal Issued CSC
- Identitas Consignor (name, company, Adress, phone/fax)
- Commodity barang
- Airlines (perusahaan penerbangan yang akan mengirimkan barang)
- Route ( CGK - MDC )
- Quantity (jumlah pieces)
- Weight (dalam kg)
- Special Code
- No. AWB/SMU
- Tanda Tangan Regulated Agent
Itu adalah Komponen-komponen penting
yang harus dilengkapi jika ingin mengirimkan barang/cargo via Aircraft.
Dalam Pengiriman Barang/Cargo via
Aircraft memiliki beberapa jenis barang yang harus diperhatikan. yang mana dari
situ, peraturan pengiriman barangnya berbeda-beda, berikut adalah jenis-jenis
barang yang bisa dikirim :
- Dangerous Goods
- Live Animal
- Live Fish
- Alat Elektronik Berharga
- Jenazah
- Barang Berharga
- Tumbuhan Hidup
Dangerous
Goods
Yaitu
barang-barang berbahaya yang dapat merusak, menimbulkan penyakit atau bahkan
dapat memberikan efek samping terhadap lingkungannya. barang-barang seperti ini
harus memiliki penanganan yang khusus dan harus ditanggulangi secara cepat.
Dalam penyediaan documentnya, Dangerous Goods harus di sertakan dengan Shipper
Declared (yaitu document yang berisi deklarasi/ pemberitahuan tentang
spesifikasi komponen barang berbahaya yang ingin dikirim.
Berikut ini adalah beberapa komponen
penting dalam Shipper Declaration :
1.
No. UN (United National) yang diambil dari peraturan IATA (International Air
Transport Association)
2.
Propper Shipping Name (Nama Dangerous Goods Tersebut)
3.
Class or Division (termasuk kedalam Class or Division apa Dangerous Goods yang
akan dikirim)
4.
Packing Group (Packing/Kemasan yang harus dibuat untuk Dangerous Goods yang
akan dikirim)
5.
Quantity and Type of Packing (Jumlah Barang dan Berat, Serta Type kemasan apa
yang dipakai)
6.
Packing Instruction (Peraturan Kemasan yang membahas tentang berapa max. n min.
berat yang ada dalam 1 packing, Penge-Testan dalam kemasan, Apa saja yang
diperlukan jika packing bermasalah)
7. Autorization (Peraturan yang diterapkan oleh perusahaan penerbangan)
7. Autorization (Peraturan yang diterapkan oleh perusahaan penerbangan)
Example
Checklist To Dangerous Goods
Checklist To Dangerous Goods adalah
sebuah document yang fungsinya untuk mengkoreksi apakah barang Dangerous Goods
sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku atau belum.
Life Animal, Live Fish dan Tumbuhan Hidup
Untuk
pengiriman Life Animal, Live Fish dan Tumbuhan Hidup, pengirim harus memiliki
document karantina yang menyatakan bahwa barang yang akan dikirim bebas dari
pada penyakit, dan steril dari benda apapun dan diizinkan oleh petugas untuk
bisa diangkut kedalam pesawat.
Untuk Hewan dan Produk Hewan
Untuk Hewan dan Produk Hewan
A. Persyaratan Umum Karantina Hewan
1. Dilengkapi
dengan Surat Keterangan Kesehatan/Sanitasi oleh pejabat yang berwenang dari
negara
asal/daerah asal.
2. Melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan.
3. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina hewan di tempat pemasukan atau tempat
2. Melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan.
3. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina hewan di tempat pemasukan atau tempat
pengeluaran untuk keperluan tindakan
karantina.
B. Untuk Prosedur pengiriman dan persyaratan teknis Ekspor
dan Impor barang
Untuk Persyaratan Umum tentang Karantina Tumbuhan
Lihat disini
Jenazah
Untuk
Pengiriman jenazah menggunakan Aircraft/pesawat Udara, pengirim diharuskan
memiliki document untuk memuat ke pesawat udara, (AWB, PTI), surat kematian
dari dokter, surat dari kepolisian, dan lain-lain, untuk lebih jelasnya bisa
dilihat dibawah sini.
No comments:
Post a Comment